Antisipasi Tumbang, Dinas Lingkungan Hidup Gelar Razia Pohon
Tim Pemangkas Pohon dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo saat memotong sebuah pohon waru di sekitar Kelurahan Mangkujayan, Senin (18/3/2019). |
KIMKKJ.or.id - *RAZIA* atau operasi penertiban ternyata bukan hanya untuk para pengguna jalan. Pepohonan di tepian jalanan kawasan perkotaan Ponorogo pun juga dirazia. Tujuannya adalah untuk menjamin keselamatan warga dan seluruh kawasan.
Team Leader Pemangkasan Pohon Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo Yudi, Senin (18/3/2019) mengatakan, razia atau kegiatan mengoperasi pohon-pohon di tepi jalan adalah kegiatan rutin dari dinas yang menaunginya. Tapi pada musim hujan, kegiatan ini ditingkatkan dengan terus berkeliling untuk melakukan pengamatan terhadap pohon-pohon yang sudah harus dipangkas.
“Kami berdelapan dalam satu tim ini keliling kawasan Kota Ponorogo untuk mencari pohon yang harus dirapikan, dipotong, atau dipangkas habis. Kenapa begitu? Karena pohon terus tumbuh dan bisa jadi kemarin masih pendek, beberapa waktu kemudian sudah tinggi dan cabangnya atau rantingnya sudah membahayakan,” urai Yudi di sela pemotongan pohon di sekitar Aloon-Aloon Ponorogo.
Ada beberapa kriteria pohon yang harus dipotong oleh timnya. Di antaranya adalah pohon tersebut sudah miring atau condong. Baik condong ke jalan atau condong ke rumah warga atau pertokoan. Pohon yang miring ini berbahaya kalau sampai tiba-tiba ambruk dan menimpa pengguna jalan atau rumah warga.
Kriteria berikutnya adalah mengalami keropos. Pohon yang keropos juga berpotensi untuk patah. Lagi-lagi patahan dahan dan ranting bisa menimbulkan bahaya dan mengakibatkan celaka.
“Ada juga yang akarnya sudah timbul atau muncul di atas trotoar atau akarnya menembus drainase. Itu juga berbahaya karena bisa merusak. Maka harus kita pangkas,” ucapnya.
Pohon yang sudah terlalu tinggi atau pohon yang percabangannya sudah menyentuh jaringan telepon dan jaringan listrik juga akan dipangkas dan dirapikan. Sebab, kondisi seperti ini bisa menumbulkan bahaya tersengat listrik bagi orang di sekitarnya. Bahaya lainnya adalah menimbulkan korsleting akibat kabel yang saling bergesekan.
Selain dengan berkeliling melakukan razia pohon yang kondisinya sudah berbahaya, tim pemangkas pohon ini juga bekerja setelah ada laporan dari warga. Hal ini karena bisa jadi meski sudah dikelilingi, ternyata ada juga pohon yang terlewat dari pengamatan.
“Tidak jarang warga melaporkan ada pohon yang sudah hampir roboh atau dahannya patah. Kalau yang begini, biasanya kita langsung meluncur. Apalagi untuk pohon yang bersenggolan dengan kabel listrik dan bikin listrik byarpet,” ungkap Yudi.
Tentu saja, tim ini membawa sejumlah peralatan kelengkapannya. Seperti crane, truk, gergaji, sabit, tali dan sejumlah pakaian pelindung. Tangan mereka inilah yang bisa turut menghadirkan Piala Adipura. Selain juga sikap seluruh warga Ponorogo untuk turut menjaga kebersihan dan ketertiban wilayahnya.
Post a Comment