Razia STNK Mati Pajak, Kapolres Ponorogo : Itu Hoax !
KIMKKJ.or.id - Peredaran pesan beranting di grup-grup medsos tentang razia Surat tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang terlambat membayar pajak atau sering disebut mati pajak ditanggapi dingin pihak Polres Ponorogo. Operasi akan dimulai pada 1 Oktober 2018, hari ini.
Dalam pesan yang beredar sejak Minggu (30/9/2018) tersebut dinyatakan, polisi di seluruh Indonesia dalam berbagai tingkatannya akan menggelar razia terhadap STNK yang telat membayar pajak.
Kata pesan ini, dari data terdapat ratusan ribu motor dan mobil yang belum membayar pajak. Bahkan, untuk kendaraan yang kedapatan telat pajak hingga tiga tahun atau lebih maka begitu tertangkap maka kendaraannya akan langsung disita. Pesan ini menyebutnya dengan kata ‘dikandangin’.
Selain itu, ada pula pemberitahuan yang menyebut bila kendaraan sampai ‘dikandangin’ maka akan ongkos derek dan biaya parkir hingga Rp 400 ribu per hari. Ada pula jadwal razia yang disebut-sebut berasal dari Mabes Polri. Yaitu pada pukul 09.00-12.00 WIB, lalu pukul 14.00-17.00 WIB, malam 20.00-24.00 WIB dan dilanjutkan pad apagi hari pada 02.00-05.00 WIB.
Razia ini juga disebut sebagai razia zebra gabungan dengan seluruh polres dan polsek se-Indonesia. Pesan ini juga memberikan himbauan agar penerima pesan melengkapi surat-surat kelengkapan kendaraan.
Juga meminta agar menertibkan atribut TNI/Polri yang terpasang di kendaraan. Di akhir ada kata-kata ‘Mabes Polri’.
Saat diklarifikasi soal ini, Kapolres Ponorogo AKBP Radiant dengan yakin mengatakan bahwa pesan berantai ini adalah kabar palsu. “Itu hoax! Itu pokoknya hoax,” ujar AKBP Radiant.
Ia enggan menjelaskan lebih rinci mengapa dengan tegas ia menyatakan pesan ini palsu. Ia hanya berkali-kali menekankan bahwa kabar tersebut adalah hoax.
Sejumlah polisi di Polres Ponorogo juga enggan memberi penjelasan soal kabar razia zebra gabungan ini. Beberapa justru tertawa menanggapi jadwal dalam operasi tersebut. Meski begitu, hingga petang pesan ini masih terus beredar di sejumlah grup medsos di Ponorogo. Terutama grup-grup yang anggotanya adalah kaum hawa.
Post a Comment