Pameran Bonsai Tetap ada Di Event Grebeg Suro 2017
PONOROGO- Pameran Bonsai bisa dikatakan sebagai salah satu pameran
yg terus aktif terselenggara pada momen peringatan Grebeg Suro Kabupaten
Ponorogo dari tahun ke tahun. Termasuk pada Grebeg Suro XXIV tahun 2017
ini. Pameran Bonsai yang selalu ditempatkan di kawasan taman belakang
patung macan, tahun ini telah mencapai kegiatan yang ke-XII dan
diselenggarakan dari tanggal 12-20 September 2017.
Pameran Bonsai memeriahkan Grebeg Suro kali ini cukup berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya. Dimana kali ini pameran diselenggarakan di dua
tempat terpisah. Pertama di sekitar patung macan hingga air mancur,
diselenggarakan atas nama Samandiman Bonsai Club. Kedua, di taman depan
Pendopo yang digelar oleh PPBI atau Persatuan Penggemar Bonsai
Indonesia.
Walau pameran bonsai lebih banyak hanya menjadi tontonan masyarakat
yang sedang menonton kemeriahan acara grebeg suro atau featival reyog,
alias tidak banyak menghasilkan transaksi pembelian bonsai yang
dipamerkan. Namun para pecinta budidaya tanaman/pohon kerdil ini tetap
tinggi untuk menggelar pameran.
“Kita tetap terus eksis dan mau susah payah menggelar pameran bonsai
ini, semata-mata cuma karena motivasi kita ingin menunjukkan karya-karya
bonsai kita. Itu yang utama, selebihnya tujuan agar bonsai kita laku
atau laris, itu hanya salah satu tujuan lain sampingan lain saja,”
terang Samsul Arifin. Salah satu panitia dan peserta pameran bonsai yang
juga pengurus Samandiman Bonsai Club.
Samsul Arifin (Topi Putih) – Salah satu panitia dan peserta pameran bonsai yang juga pengurus Samandiman Bonsai Club |
Disampaikannya bahwa jumlah bonsai yg dipamerkan di lokasi pertama
saja mencapai sekitar 112 pohon bonsai. Dari berbagai jenis pohon, mulai
Serut, Asam Jawa, Santigi, Fikes dan lain-lain. Yang membuatnya tetap bangga dan bersemangat gelar pameran bonsai
adalah tetap banyaknya penggemar bonsai dari luar kota yang berminat
ikut pameran. Seperti yang kali ini ikut, ada yang dari Tulungagung,
Ngawi, Pacitan, Magetan, hingga Kediri.
Ditanya soal bonsai yang laku, ia menjawab bahwa rata-rata transaksi
dilakukan secara personal dengan pemilik bonsai, dan kadang dikakukan
setelah konser. Sehingga hal itu sulit dideteksi.
Post a Comment